Jumat, 07 Agustus 2009

Penantian dalam Khayalan

Disini
masih disini
Dimalam yang berbinar bulan

Khayalku tentangmu
yang lama habis ditelan waktu
Anganku terus menulis takhenti apapun tentangmu

Tersedak dalam tenggorokan....
Tertatih dalam berjalan.............

Terkulai dalam kecapean..........
Terluka dalam penantian...........

Akankah aku sabar menanti
menanti dan trs menanti
yang kubutuhkan hanya satu jawaban
Namun takada satupun yang bisa menjelaskan

Kau tiada sesaatpun mengingati aku,
dan aku tiada sesaatpun melupai dirimu,
Aku sadar tiada kunci yang wujud,
karena ianya tak pernah terbuka

Sedikit demi sedikit pahit ini menyedarkan aku
bahwa tiada jawaban penantian dalam khayalan ini
dan sedikit demi sedikit aku membakar harapan ini
Takingin lagi ada sisa sisanya menyelinap diliku-liku hidup ini

Jiwakupun tlh mati.
secuil senyummu pun takdapat kuraih lagi,
hambar,basi n tlah menepi

Artikel yang berhubungan



1 komentar:

oksa 14/8/09 11:29 AM  

Nice poem, lagi sedih ceritanya nih mbaakk :P
jangan sedih yaa, negra kita kan mo ultah sebenar lagi. MERDEKA

Posting Komentar

My Award

Komentar Terbaru

Link Banner Sobat